Sejarah Penyebab Kemunduran Dinasti Abbasiyah – Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa di Baghdad (sekarang ibu kota Irak) dan kemudian berpindah ke Kairo sejak tahun 1261. Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah merujuk kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam Bani Hasyim. Berkuasa mulai tahun 750 dan memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Baghdad. Berkembang selama tiga abad, tetapi pelan-pelan meredup setelah naiknya bangsa Turki yang sebelumnya merupakan bahagian dari tentara kekhalifahan yang mereka bentuk, dan dikenal dengan nama Mamluk. Selama 150 tahun mengambil kekuasaan memintas Iran, kekhalifahan dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada dinasti-dinasti setempat, yang sering disebut amir atau sultan. Menyerahkan Andalusia kepada keturunan Bani Umayyah yang melarikan diri, Maghreb dan Ifriqiya kepada Aghlabiyyah dan Fatimiyah.
Kejatuhan totalnya pada tahun 1258 disebabkan serangan bangsa Mongol yang dipimpin Hulagu Khan yang menghancurkan Baghdad dan tak menyisakan sedikitpun dari pengetahuan yang dihimpun di perpustakaan Baghdad. Kekhalifahan Bani Abbasiyah berlanjut di Kairo mulai tahun 1261 dibawah naungan Kesultanan Mamluk Mesir. Kekhalifahan di Kairo ini berakhir ketika Mesir di taklukan Kesultanan Utsmaniyah tahun 1517 dan gelar khalifah di klaim oleh dinasti Utsmaniyah Turki.
Faktor yang menyebabkan Kemunduran Dinasti Abbasiyah
Ada Banyak faktor yang menyebabkan kemunduran pada masa daulah Abbasiyah dan membawanya kepada keruntuhan. Faktor itu adalah sebagai berikut:
Faktor Internal Kemunduran Dinasti Abbasiyah
Kemewahan hidup di kelompok penguasa
Perubahan peradaban dan kebudayaan dan perkembangan besar yang diraih Dinasti Abbasiyah pada masa pertama sudah menggerakkan beberapa penguasa untuk hidup eksklusif bahkan juga condong menonjol. Tiap khalifah condong Ingin lebih eksklusif dibanding perintisnya. Keadaan ini memberikan kesempatan ke tentara professional asal Turki untuk menggantikan kendali pemerintah.
Persaingan perebutan kekuasaan di antara keluarga Bani Abbasiyah
Persaingan perebutan kekuasaan diawali semenjak periode Al Makmun s/d Al Amin, ditambah lagi masuknya elemen Turki dan parsi. Sesudah al-mutawakkil meninggal dunia, penggantian khalifah terjadi secara tidak lumrah. Dari keduabelas khalifah pada masa kedua Dinasti Abbasiyah, cuma empat orang Khalifah yang meninggal dunia dengan wajar. Selebihnya beberapa khalifah itu meninggal dunia karena dibunuh atau diracun dan di turunkan secara paksa.
Perselisihan keagamaan
Semenjak berlangsungnya perselisihan di antara muawiyah dan khalifah Ali yang usai dengan lahirnya tiga barisan umat yaitu penganut muawiyah, Syiah dan khawarij, saat barisan ini selalu berebutan dampak yang paling menonjol pada periode Khalifah muawiyah atau periode kekhalifahan Abbasiyah ialah perselisihan di antara barisan sunni dan barisan syiah. Meskipun pada saat-saat tertentu di antara barisan Sunni dan Syiah ini sama-sama memberikan dukungan, misalkan saja pada periode pemerintah Buwaihi kedua barisan ini tidak sempat ada satu juga persetujuan.
Faktor Eksternal Kemunduran Dinasti Abbasiyah
Banyaknya perlawanan
Banyaknya wilayah yang tidak terkuasai oleh Khalifah ini sebagai akibatnya karena peraturan yang lebih mengutamakan pada pembimbingan peradaban dan kebudayaan Islam, secara real beberapa daerah itu ada di bawah kekuasaan gubernur gubernur yang berkaitan. Akibatnya provinsi-provinsi itu banyak yang melepas diri dari pegangan penguasa Bani Abbasiyah titik adapun langkah provinsi-provinsi itu melepas diri dari kekuasaan ialah yang pertama, seorang pimpinan lokal pimpin satu perlawanan dan sukses mendapat kemerdekaan penuh Misalkan saja Daulah Umayyah di Spanyol dan Idrisiyah di Maroko yang kedua seorang yang dipilih jadi gubernur oleh Khalifah posisinya semakin kuat dia pada akhirnya melepas diri, misalkan saja daulat aghlabiyah di Tunisia dan Tohiriyah di Kurasan.
Supremasi bangsa Turki
Semenjak era kesembilan kemampuan militer Abbasiyah mulai mengalami kemerosotan titik sebagai tukarnya, beberapa penguasa Dinasti Abbasiyah mengaryakan beberapa orang professional di bagian kemiliteran terutamanya tentara Turki, selanjutnya mengusungnya jadi Panglima panglima perang.
Pengangkatan anggota militer Berikut dalam perubahan seterusnya memberikan ancaman kekuasaan Khalifah. tentara Turki sukses merampas kekuasaan khalifah. meskipun khalifah digenggam oleh Bani Abbasiyah, pada tangan mereka, khalifah seperti boneka yang tidak dapat melakukan perbuatan apapun titik bahkan juga mereka yang pilih dan jatuhkan khalifah yang sesuai politik mereka.
Khalifah Dinasti Abbasiyah yang berkuasa pada periode kekuasaan bangsa Turki I, mulai Khalifah kesepuluh, Khalifah al-mutawakkil yaitu tahun 232 Hijriyah titik sampai khalifah ke-20 dua, Khalifah Al mustakfi Billah. Pada periode kekuasaan bangsa Turki 2 atau Bani saljuk yaitu dimulai dari Khalifah ke-27 khalifah muqtadi bin Muhammad tahun 467 Hijriyah sampai Khalifah ke-37 khalifah mustaqim Bin mustansir tahun 656 Hijriyah.
Supremasi bangsa Persia
Periode kekuasaan bangsa Parsi Berjalan Lebih dari 150 tahun titik Pada periode ini kekuasaan terpusat di Baghdad di lucuti dan di beberapa wilayah wilayah ada beberapa negara baru yang berkuasa dan membuat perkembangan dan perubahan baru.
Di awal pemerintah Bani Abbasiyah, turunan parsi bekerja sama di dalam memproses pemerintah dan Dinasti Abbasiyah alami perkembangan yang cepat dalam beragam sektor titik pada masa kedua , saat kekhalifahan Bani Abbasiyah sedang melangsungkan penggantian khalifah, yakni dari Khalifah muttaqi atau khalifah yang ke-22 ke khalifah Muthie atau khalifah yang ke-23 di tahun 334 Hijriyah, Banu Buyah sukses merampas kekuasaan.
Pada awalnya Mereka berkhidmat ke pembesar-pembesar dari beberapa khalifah, hingga mereka banyak sebagai panglima tentara, dan banyak sebagai Panglima Besar. Sesudah mereka mempunyai posisi yang kuat beberapa Khalifah Abbasiyah ada di bawah telunjuk mereka dan semua pemerintah ada ditangan mereka titik pada akhirnya Khalifah Abbasiyah tinggal namanya saja.