You are currently viewing Siapakah Pendiri Dinasti Safawiyah

Siapakah Pendiri Dinasti Safawiyah

Siapakah Pendiri Dinasti Safawiyah – Syah Isma’il I (907-930 H/1501-1524 M) Ia merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Safawi. Ketika mengukuhkan dirinya sebagai raja (syah), Isma’il pun memproklamasikan Syiah Isna Asyariyah (dua belas) sebagai agama negara. Namun, karena wilayah Persia sebelumnya berada di bawah kekuasaan Sunni, Syah Isma’il terpaksa harus mendatangkan beberapa ulama Syiah dari wilayah yang kuat mempertahankan tradisi Syiah, seperti Irak, Bahrain, Jabal Amil, dan Lebanon.

Semasa berkuasa, ia terus melancarkan ekspansi ke seluruh Iran dan ke wilayah bagian timur sampai ke Heart dan Diyarbakr (Turki), serta Baghdad (Irak). Ekspansi itu didukung oleh pasukan Qizilbasy yang sangat fanatik dan ekstrem mendukung Syah Isma’il. Sebagaimana ayah dan kakeknya yang cenderung menggunakan kepercayaan Syiah ekstrem yang memandang para pemimpinnya (imam) sebagai Tuhan, Syah Isma’il pun melakukan hal yang sama.

Ia mengklaim dirinya sebagai titisan Tuhan dan wakil Imam Mahdi melalui keturunan Imam Ketujuh (Musa Al-Kazim) dari dua belas Imam Syiah Isna Asyariyah. Sesungguhnya klaim seperti ini bertentangan dengan tradisi kepercayaan Syiah Isna Asyariyah yang ia proklamasikan sendiri sebagai agama atau ideologi negara. Namun dengan cara ini, ia dapat menuntut kepatuhan mutlak dari para pendukung dan rakyatnya.

Peradaban Islam di Era Safawi

Tak bisa dimungkiri lagi, ajaran Syiah mengalami perkembangan yang pesat di era pemerintahan Kerajaan Safawi. Kebijakan penguasa Safawi yang menjadikan Syiah sebagai ideologi negara merupakan faktor utama yang mendorong penyebarluasan ajaran ideologi ini ke wilayah-wilayah Kerajaan Safawi yang semula merupakan basis pengikut Sunni.

Program Syiahisasi terhadap para pengikut Sunni itu gencar dilakukan pada masa pemerintahan Syah Isma’il I. Dan keberhasilan pelaksanaan program ini ditandai dengan berdirinya sekolah teologi Syiah di zaman Syah Abbas I. Penguasa keempat Kerajaan Safawi ini juga menetapkan ibukota Isfahan sebagai pusat pendidikan Syiah. Puncak kejayaan Kerajaan Safawi memang tercapai pada masa kekuasaan Syah Abbas I. Karenanya ia mendapat gelar Syah Abbas Agung.

Baca Juga  Siapakah Pendiri Dinasti Abbasiyah

Sistem pendidikan Syiah yang diciptakan Syah Abbas I itu memiliki kesamaan dengan sistem pendidikan di dunia Sunni sejak periode Bani Seljuk sebelumnya. Sistem pendidikan tersebut juga merupakan rintisan yang kelak menjadi model pada masa Dinasti Qajar yang telah melahirkan pusat kajian Syiah di Najaf, Qum, dan Masyhad. Ketiga kota itu sekarang telah menjadi pusat kajian yang sangat penting di dunia Syiah.

Politik dan pemerintahan

Dalam bidang pemerintahan, Syah Abbas I melakukan perubahan struktur birokrasi dalam lembaga politik keagamaan. Lembaga Sadarat (semacam kementerian agama) yang dibentuk pada masa Syah Isma’il I secara berangsur-angsur digantikan oleh lembaga ulama yang dipimpin oleh seorang Syekh al-Islam.

Dalam tradisi Sunni, lembaga tersebut menunjukkan pemisahan struktur kekuasaan politik antara ulama dan umara (pemimpin). Menurut tradisi atau budaya politik, kekuasaan ulama berada di bawah kendali umara. Syah Abbas I pun mewarisi budaya politik tersebut. Namun, sejarah mencatat bahwa Syah Abbas I telah berhasil menciptakan kemajuan pesat dalam bidang keagamaan yang membuat ideologi Syiah semakin dikukuhkan.

Sumber : Republika