You are currently viewing Latar Belakang Terjadinya Perang Jamal

Latar Belakang Terjadinya Perang Jamal

Sejarah Perang Jamal Setelah berbaiat atas kekhilafahan Ali bin Abi Talib, Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam pergi ke Mekkah dan bertemu dengan Aisyah untuk meminta pertanggung jawaban kematian Utsman bin Affan. Kemudian Ya’la bin Munyah dari Basra dan Abdullah bin Amir dari Kufah turut bergabung. Akhirnya mereka sepakat untuk berangkat ke Basra beserta 700 orang lainnya untuk mencari pembunuh Utsman bin Affan.

Sesampainya di Basra mereka menemui Gubernur Basra yaitu Utsman bin Hunaif dan menahan pergerakan pasukan ini berharap mereka mau menunggu kedatangan Ali dari Madinah. Tetapi karena provokasi salah seorang khawarij yang bernama Jalabah, peperangan antara Utsman bin Hunaif dan pasukan Aisyah tidak terbendung. Yang mengakibatkan terbunuhnya Utsman bin Hunaif. Ali pun baru mendengar kematian gubernurnya saat di Kufah. Disini dia mengumpulkan pasukan hingga berjumlah 10.000 pasukan.

Sekilas Perang Jamal

Pertempuran Basra (juga dikenal sebagai Perang Unta atau Perang Jamal) adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (sepupu dan menantu dari Nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan.

Dalam sejarah perkembangan agama Islam yang dikutip dari buku Sejarah & peradaban Islam, Moh Nurhakim (2003:51), salah satu peristiwa penting adalah Perang Jamal. Pada saat perang terjadi, istri Nabi SAW, yakni Aisyah menjadi pemimpin perang. Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.

Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah karena alasan berikut:

  • Tugas utama Ali adalah menarik kembali semua tanah dan hibah yang telah dibagikan oleh Utsman kepada kaum kerabatnya.
  • Tugas Ali bukan untuk mengusut kematian Utsman.
  • Menghukum pembunuh bukanlah perkara yang mudah, karena situasi politik yang sangat kacau.
Baca Juga  Arti Kata Haji Dalam Bahasa Arab dan Istilah

Kronologi terjadinya perang Jamal adalah sebagai berikut:

  • Khalifah Ali ingin melakukan kompromi kepada Thalhah dan yang lainnya agar tak pecah pertikaian, namun kesepakatan sulit tercapai, sehingga perang pun terjadi.
  • Aisyah maju dan memberi Mushaf kepada Ka’ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, “Ajaklah mereka kepada Kitabullah!” Ka’ab bin Sur pun maju dengan membawa Mushaf dan mengajak mereka kepadanya, dan disambut pasukan Kufah.
  • Abdullah bin Saba’ dan para pengikutnya yang berada di depan pasukan membunuh siapa saja dari pasukan Bashrah , saat Ka’ab bin Sur mengangkat mushaf mereka menghujaninya dengan anak panah hingga ia tewas.
  • Aisyah dihujani anak panah namun ia tak mundur dan terus mendesak pasukan ke arah khalifah Ali.
  • Banyak sekali pasukan yang gugur
  • Aisyah terus mendesak maju dan mengejar pembunuh Utsman, sampai akhirnya unta yang dinaikinya tertebas kakinya.
  • Unta tersebut roboh ke tanah dan ditebas kakinya adalah dengan tujuan agar Aisyah tak terkena anak panah, dan agar ia bisa keluar dari medan pertempuran.
  • Setelah unta itu roboh, pasukan Aisyah banyak yang menarik diri, dan akhirnya Aisyah meminta perjanjian damai.