Sejarah Kota Bawah Tanah Cappadocia yang kami dapatkan dari sebuah bab pada literatur kuno. Melewati berbagai jaman dari massa orang-orang Het , Persia , Alexander Agung , Romawi , Byzantine dan kekaisaran Ottoman hingga Turky sekarang yang terdapat pada wilayah Anatolia tengah. Pada masa kekuasaan Herodetus ,telah dikatakan bahwa wilayah Cappadocia membentang antara Gunung Taurus dan Laut Hitam. Pada masa sekarang , kebanyakan turis pengunjung mengenalinya sebagai provinsi Nevsehir , yang merupakan bagian wilayah Turkey. Merupakan tanah setengah Kering , dan sangat buruk.Dengan ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut , bisa dikatakan Relief Cappadocia adalah sebagai dataran cukup tinggi ,merupakan salah satu bagian dari puncak gunung berapi yang menciptakan pemandangan sangat menakjubkan – Dan tercipatalah sebuah pemandangan dimana populasi penduduk telah menambahkan berbagai pengembangan selama berabad-abad..
Mungkin inilah bagian paling terkenal yang terdapat di Cappadocia, dan sampai sekarang masih dalam kondisi sangat baik, Merupakan sebuah cerobong asap Peri dari Goremedan dikelilingoi desa-desa sekitarnya. Bebatuan sedimen , terbentuk dari meterial vulkanik sekitar 9 sampai 3 juta tahun yang lalu, yang terkikis oleh angin dan hujan sehingga membentuk seperti menara dan pilar. Dari semua yang ada disini masyarakat sekitar telah mengukir rumah-rumah khas pada masa itu, gereja dan biara , dan beberapa tertanggal pada masa kekaisaran Romawi dan terlihat masih dalam kondisi sangat baik seperti mengembalikan kita pada masa itu. Beberapa diantaranya memiliki dekorasi interior dengan dinding beraneka warna .Meski sudah tidak lagi berfungsi sebagai tempat ibadah , para pelancong masih bisa berjalan melalui gereja-gereja dan kapel-kapel yang ada di the Goreme Open Air Museum.
Kota Kuno Bawah Tanah
Akan tetapi lapisan tanah dibawah Cappadocia tersimpan rahasia yang lain, Seperti berbagai situs menarik lainnya: sebuah kota kuno bawah tanah.pada mulanya hanya ditemukan sebuah terowongan dan ruangan bawah tanah yang tidak banyak orang tahu , melalui berbagai disiplin ilmu arkeologi mereka percaya bahwa tempat itu ada dimulai atau dibuat oleh orang-orang Het(1200 sebelum masehi). Dan beberapa bukti lain menerangkan bahwa tempat ini telah ada jauh sebelum jaman besi, untuk hal ini mereka temukan dari sebuah terowongan dipahat dengan menggunakan alat batu, yang difungsinkan semacam besi di jamannya, atau sebagai perkakas. Akan tetapi tempat ini lebih terkenal masa penggaliannya pada masa awal perkembangan umat Christiani sebagai tempat pengungsian sekaligus persembunyian sebagai perlindungan dari penganiayaan – pertama selama masa Romawi, dan masa akhir invasi Arab.
Berbagai jebakan dan terowongan labirin dibuat disana sebagai pelindung yang terbukti efektif menjebak beberapa tentara yang kurang hati-hati saat melewatinya, seperti beberapa batu bouldrer yang siap menggelinding untuk meblokir jalur terowongan maupun pintu, dan sebuah lubang pada atap yang siap menurunkan tombak yang siap menghujam kebawah sebagai bentuk pertahanan.Yang kesemuanya dipersiapkan untuk para prajurit yang menyerang mereka dan dipersiapkan oleh kaum kristiani seperti : terowongan sempit yang memaksa musuh mereka untuk bertarung , dan ditembak mati satu-persatu.
Ada satu hal lagi yang menarik dan kami ketahui dari kota kuno Cappadocia yang sangat berharga.(terkenal , sangat mengejutkan dengan Lembah merpati), ribuan merpati bersarang disana dengan memanfaatkan berbagai kandang yang diukir dari bebatuan lunak .Merpati disana menghasilkan dua keuntungan selain sebagai sumber pupuk juga sumber makanan bagi masyarakat sekitar, bahkan hingga sekarang , dimana tanah yang disuburkan oleh hasil kotoran merpati tersebut sangat terkenal sebagai tanah yang paling subur disana bahkan seluruh dataran Turki. Ada hal yang paling dibanggakan oleh para petani Cappadocia , mereka menegaskan bahwa buah-buah yang mereka hasilkan adalah yang paling manis di seluruh Turki dan mereka sangat beruntung berkat banyaknya kotoran merpati tersebut, inilah yang mereka sebut sebagai kotoran yang membawa berkah.
Implikasi: Sebuah peninggalan akan tetap eksis apabila bisa dilestarikan , dan pola hidup yang sangat unik bisa memiliki nilai jual dikalangan wisatawan. dan disanalah terdapat nilai-nilai positif yang bisa diambil serta dikembangkan hingga sekarang. Dengan perawatan teratur dapat menghindari kerusakan warisan dunia dari peradaban manusia yang pernah ada, pada akhirnya diperlukan sikap bijaksana dan kesungguhan dalam melestarikan semua yang ada dan masih tertinggal.
Sumber:https://sobatsepeda.wordpress.com/2012/01/30/kisah-dibalik-kota-bawah-tanah-cappadocia/